Foto : Maulana Haris, Penulis ; Sumpah Pemuda, Pemuda untuk Negeri. |
Ada lantunan ikrar yang terucap, |
ada sumpah yang terungkap
Melalui suara-suara lantang,
Seakan dunia mulai guncang
28 oktober 1928
Hari pemuda pemudi bersuara
Darah rela tumpah, raga rela basah
Jiwa rela terguyur, segalanya hanyalah untuk negeri
SOEMPAH PEMUDA
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, Tanah air Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, Bangsa Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia
Hati bergetar, ketika mulai terdengar
Bait-bait sumpah mulai tersampaikan
Sumpah yang abadi
Tidak hanya teruntuk dirinya
Melainkan untuk tanah airnya, untuk bangsanya dan untuk negerinya
“Kami pemuda-pemudi Indonesia bertekad menyeberang keberagaman, ketidak samaan menjadi persatuan dan kesatuan. Abadi dalam sumpah untuk Indonesia.”
Asa yang membara
Berkobar seperti api yang membakar
Untuk menyatukan di antara perbedaan
Pemuda harapan
Pemuda perjuangan
Pemuda pertahanan
Tiada henti sebelum titik darah penghabisan
Singsingkan baju di lengan
Demi mempertahankan kemerdekaan
Wahai pemuda…
Tonggak negeri kini di tanganmu
Kerahkan segala usaha, untuk memajukan bangsa
Jagalah bumi pertiwi ini, jangan kau khianati
Wahai pemuda…
Soenario Sastrowardoyo telah bergerak
Djoko Marsaid telah berpihak
Muhammad Yamin telah menyerahkan tonggak
Bangunlah, bawa perubahan
Indonesia menunggu, Indonesia menanti
Hingga gunung menggegar, air berseruan
Ombak terus bergelombang
Karena getaran sumpah yang di bacakan
Tri Koro Darmo akan menjadi tujuan sejati
Tanpamu
Pribumi akan letih, negeri akan sedih
Bahagia jadi derita, dunia hanyalah petaka
Titipan Indonesia hanya padamu,
Wahai pemuda sang pahlawan sejati
Semoga terus dalam ridho ilahi
Bondowoso, 28 oktober 2020
Penulis : Maulana Haris
Tags:
SENI BUDAYA