Kita muslim mengapa takut
Ketakutan yang akut
Di ambang batas yang tak patut
Sehingga Pencipta dianggap kentut
Karena corona yang merana
Membuat takut
Saudaraku
Bukankah ada doa
Dalam sholat untuk bersujud
Berlindung dan meminta
Jauh dari penyakit menimpa
Dalam tafakkur bertasyahut
Saudaraku
Lupakah kau setiap waktu bersuci
Sehingga tiada penyakit mendekat sekali
Lupakah kau setiap waktu menata hati
Sehingga penyakit tak kuat nembus diri
Lupakah kau setiap waktu berserah diri
Sehingga menyatu dengan Penjaga sejati
Doa berlindung bagi diri
Doa berlindung bagi saudara sendiri
Doa berlindung bagi insan semua negeri
Bermujad senandung kala sepi
Meratap pada Ilahi Rabbi
Dengan penuh menghamba diri
Saudaraku
Lupakah kalau ada iktiar
Untuk sabar dapat menghindar
Usaha jauh dari penyakit menular
Lupakah kalau ada qodo
Untuk selalu Allah jadi ridho
Lupakah kalau ada qodar
Agar diri sadar dosa yang membakar
Corona yang membuat orang terkapar
Sehingga penjuru dunia terpapar
Saudaraku
Corona adalah ulah kita sendiri
Corona adalah ujian Ilahi Rabbi
Jangan jadikan terusik iman terpatri
Jangan jadikan berisik kehidupan hari
Jangan terkoyak shof di mesjid tertata rapi
Jangan congak merusak silaturrahmi di negeri
Sehingga sahabat tak ada merapat
Sehingga saudara jauh dari kerabat
Sehingga anak diam tak belajar
Sehingga semua terpapar
keparat
Corona pasti berakhir
Bukankah ada takdir
Bagi kaum berfikir terus berdikir
Bagi kaum tuk pasrah terakhir
Hidup bersih suci hati pikiran jernih
Corona pasti berakhir
Penulis : Slamet Riyadi, M.Pd.,
Editor : Admin
Tags:
SENI BUDAYA