Muhammad Nur Taufiq, Alumni PKP NU IV LTN NU Bondowoso |
Setiap menelaah wabah memahami pandemi
Dengan batin yang basah
Menunggu pulih nasib bumi
Ada bunga-bunga merekah
Dari keringat dan air mata yang tumpah
Menulis derap-derap langkah
Tanpa mengenal kata menyerah atau terserah
Ada bunga sedang merekah
Dari tubuh-tubuh terbaring tabah dan pasrah
Mendekam sendirian dalam dekapan kesepian
Menunggu doa-doa dialamatkan
Dan kesembuhan bisa diharapkan
Ada bunga sedang merekah
Bagaimana pasukan Korana berkuasa
Menyebar kemana-mana menjalankan titah amanah
Mengincar mangsa-mangsa
Ada bunga sedang merekah
Pada setiap jarak yang direnggangkan
Rindu-rindu semakin bergairah
Menguntum jejak dalam keutuhan penghayatan
Ada bunga sedang merekah
Ketika takdir menunaikan amanah
Menyobek kafan mengintai kehidupan
Membawa usia meninggalkan kefanaan
Ada bunga sedang merekah
Dari sejumlah sajak yang bergegas
Mengurai kesaksian berlimpah
Bahwa perjuangan senantiasa bertunas
Melunasi janji dan sumpah
Mengembalikan negeri tersenyum lepas
Ada bunga merekah
Kuhirup semerbak membuncah
Semisal kupu-kupu dan lebah
Menemukan guyuran manis anugerah
Ada bunga sedang merekah
Kupetik dari segala arah
Baca juga :
Penulis : Muhammad Nur Taufiq, Alumni PKP NU IV LTN NU Bondowoso
Editor : Gufron
Tags:
SENI BUDAYA