Ketua mwc NU Tegalampel, H Samsul Tahar menyerahkan santunan PCNU Bondowoso dari hasil iuran alumni PKPNU kepada keluarga alm disaksikan tokoh masyarakat. |
Santunan itu diserahkan secara langsung oleh Ketua MWC NU Tegalampel, H Samsul Tahar, didampingi Ketua PC LTN NU Bondowoso, Andiono Putra, Ahad (22/11) malam. Tepat malam keempat alm meninggal dunia.
Mahasiswa Universitas Bondowoso (Unibo) ini meninggal dalam kecelakaan kerja, lantaran terjatuh dari ketinggian 4 meter saat memasang terop di Desa Tangsil Kulon, Tenggarang.
Wakil Ketua PCNU Bondowoso Dr KH Mas'ud Ali saat melakukan konsolidasi kader di Graha NU, Sabtu (21/11) malam mengatakan, iuran ketika ada kader yang tertimpa musibah, sakit maupun meninggal penting digalakkan.
"Ini sebagai solidaritas antar kader", ucapnya.
Setelah menyerahkan santunan PCNU Bondowoso, ketua mwc NU Tegalampel bincang santai dengan keluarga alm. |
Menurutnya, sumbangan dalam bentuk apapun akan sangat membantu.
H Tahar mengaku, dirinya yang selama ini memotivasi alm Anwar, panggilan Anwari, untuk belajar sambil bekerja. Tidak lupa, ia juga mengajak Anwar untuk berkhidmat pada NU.
"MWC NU Tegalampel merekomendasikan Anwar untuk ikut PKP NU angkatan ke-9," ucapnya.
H Tahar mengatakan, sangat dekat dengan alm Anwar. Bahkan katanya, yang mendaftarkan kuliah adalah dirinya.
"Saya bilang pada Anwar, saya yang bayari pendaftaran dan SPP pertama. Tapi SPP selanjutnya bayar sendiri. Ya, harus bekerja", kenang H tahar.
"Sekarang ini semester 5. Tinggal selangkah lagi. KKN, selesai," lanjut alumni Nurul Jadid Paiton ini.
Sayang sekali, hidup dan usia seseorang tak bisa diprediksi. Pemuda penuh semangat yang dicita-citakan bekerja sebagai kontraktor, hingga menempuh studi teknik sipil ini, telah meninggal dunia.
Ayah Alm Anwar, Abdul Halim mengatakan, sangat terimakasih kepada PCNU, MWC NU dan segenap kader NU, yg berpartisipasi memberikan santunan kepada keluarganya.
"Insyaallah ini akan sangat bermanfaat bagi kami", ucapnya.
Selama hidupnya, Anwar dikenal sebagai pemuda yang aktif dan totalitas dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Sebelum meninggal, Anwari sempat berpesan, bahwa pekerjaan malam itu yang terakhir kali. Bahkan ia juga meminta keluarganya untuk tidak mencarinya, karena akan bekerja di tempat yang jauh.
Meski terjatuh cukup tinggi, Anwar masih sempat menghubungi keluarganya. Anwar menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 23.30, satu setengah jam setelah terjatuh. (*)
Penulis : Gufron
Editor : Epsir