Suasana rapat koordinasi haul Almaghfurlah Kiai Halila yang akan digelar hari Ahad, 27 Desember 2020 |
Lora Abdul Latif, cucu Almaghfurlah dari putri kedua Kiai Halila, yaitu Nyai Zahra (alm), dalam rapat koordinasi ini memotivasi segenap alumni, agar bersungguh-sungguh menyukseskan haul yang baru pertama kali digelar dengan melibatkan alumni dan masyarakat sekitar.
“Insyaallah, jika kita bersungguh-sungguh, langkah kita akan dicatat amal ibadah. Dan akan mendapatkan Barokahnya guru-guru kita”, ucapnya.
Baca juga :
- Kiai Halila, Pengasuh Pesantren Al Was'us Shadri
- Antisipasi Krisis Pangan, PW Fatayat NU Jatim Lakukan Program Nandur
- ATSAR
- Ikuti Instagram Warta NU
Meski merupakan cucu, Lora Latif mengaku lebih menganggap Kiai Halila sebagai guru. Itu lantaran dirinya sejak kecil sudah mengaji kepada almaghfurlah, sebelum mondok di pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo.
Pengurus Ikatan Alumni Pondok Pesantren Zainul Hasan (Tanazzaha) Jember ini juga mengingatkan para alumni Al Was’us Shodri, selain menghormati guru kedua di pesantren yang mengajarkan baca kitab, juga menghormati guru pertama agar senantiasa mendapat Barokah.
“Guru pertama adalah mereka yang mengajarkan baca tulis Al-Qur’an, bahwa alif itu manjheng (berdiri) dan wawu itu clettek (bengkok),” ucapnya dalam bahasa madura.
Selama hidupnya, almaghfurlah Kiai Halila memang seringkali menyampaikan konsepsi “Bhupa’ Bhabhu Ghuru Rato”, yaitu agar segenap santri senantiasa patuh dan terus menghormati kedua orang tuanya, kemudian pada guru (ulama), dan terakhir pemimpin formal (rato), mulai pemerintah pusat hingga daerah dan Desa.
Belasan koordinator alumni yang hadir penuh antusias dalam rapat koordinasi haul Almaghfurlah Kiai Halila ini berasal dari sejumlah desa yang tersebar di Kecamatan Sumberwringin, Pujer, Tlogosari, Bondowoso, Curahdami, Pakem, serta Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Rencananya, haul akan digelar hari Ahad, 27 Desember 2020. (*)
Penulis : Gufron
Editor : Muhlas