Sekolah Jurnalistik dasar yang diadakan oleh PC Fatayat NU di Graha NU Bondowoso (07/12) |
Dalam pelatihan tersebut LTN NU Kabupaten Bondowoso mengutus Muhammad Bahri, wartawan Times Indonesia untuk menyampaikan materi tentang teknik menulis berita yang baik dan benar.
Ibu-ibu Fatayat NU sangat antusias dan bersemangat dalam menyimak penyampaian dari narasumber.
Bahri manyampaikan bahwa menulis, khususnya menulis berita, sangat mudah bahkan untuk setiap orang.
"Menulis berita itu sangat gampang," ujar Bahri dalam pembukaan materinya.
Baca juga :
- Santri
- Tiap Bulan, Muslimat NU Tlogosari Gelar Pengajian Rutin
- Nahdlatul Ulama Tidak Sama dengan Organisasi Lainnya
Lebih lanjut Bahri menjelaskan selain rumus 5W+1H termuat dalam berita, terdapat pula beberapa unsur dalam berita, seperti memiliki nilai aktual, faktual, penting dan menarik.
"Yang menjadi titik tekan dari berita adalah menarik. Tentu menarik akan membuat pembaca semakin renyah menikmati tulisan." jelas Bahri.
Bahri juga menyampaikan, bahasa yang digunakan dalam penulisan berita adalah bahasa sehari-hari. Tidak dianjurkan dalam berita menggunakan bahasa ilmiah atau bertele-tele.
"Karakter bahasa yang digunakan bersifat sederhana dan mudah dipahami ringkas, jelas dan padat," lugasnya.
Seusai materi, peserta pelatihan dibimbing untuk praktik penulisan berita |
Dengan bersemangat para anggota pelatihan yang berjumlah 20 orang itu, langsung mempraktikkan materi yang disampaikan narasumber. Setelah selesai mempraktikkannya, peserta pun memberikan hasilnya kepada narasumber (Bahri) untuk dikoreksi.
Sementara itu Anisatul Hamidah, S.Ag., SH., M.Si., M.Kn, Sekretaris Umum PC Fatayat NU Bondowoso berharap, adanya pelatihan jurnalistik tersebut memberikan banyak manfaat kepada seluruh anggota pelatihan.
"Semoga ini menjadi perantara (washilah) untuk Fatayat NU Kabupaten Bondowoso bisa berperan di media sosial terlebih dalam bidang jurnalistik. Agar bisa menyampaikan suatu hal yang ada dalam wadah ini," pungkas Anis. (*)
Penulis : Haris
Editor : Gufron