Sahabat Daris Wibisono Setiawan, salah satu inisiator sekaligus deklatator berdirinya PMII Wahid Hasyim |
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh kader PMII se-Bondowoso tersebut awalnya cukup alot. Sempat dipending selama satu minggu disebabkan beberapa hal yang mengharuskan demikian guna memaksimalkan proses kaderisasi, proses demokrasi dan produk konferensi yang kredibel.
Hal tersebut dibenarkan panitian pelaksana, sahabat Sholahuddin Al Ghozali.
"Sejak pembukaan Konferensi berjalan dengan baik dan lancar, namun guna memaksimalisasi proses kaderisasi, terpaksa kami tunda beberapa hari hingga kita mulai kembali konferensi, kemarin, Senin 14 Desember 2020," jelasnya ketika dikonfirmasi, (15/20).
Konferensi diikuti dua calon yang lolos verifikasi, hingga terpilih sahabat Saiful Khoir. Dengan perolehan suara 5 banding 3 dari pihak lawan.
Baca juga :
- Refleksi Perjuangan, di Makam Pahlawan Kabupaten Bondowoso
- Resmikan Graha PMII, Gubernur Jatim Ajak PMII Jadi Referensi Gerakan Perubahan
- Goes To School : PMII STIT-TA Bondowoso Edukasi Siswa di Tengah Pandemi
- Ikuti Instagram Warta NU
- Jangan Lupa Add Facebook Warta NU
Terpilihnya sahabat Saiful Khoir, otomatis banyak ucapan selamat dan pesan-pesan moral yang disampaikan terhadap ketua cabang PMII terpilih.
Sebab Saiful Khoir merupakan ketua Cabang PMII pertama dari kampus Politekhnik Negeri Jember kampus Bondowoso atau bisa dikenal dengan sebutan PMII Wahid Hasyim, yang masih berusia sekitar 5 tahun.
Pesan yang fundamental juga datang dari salah satu inisiator sekaligus deklatator berdirinya PMII Wahid Hasyim, Sahabat Daris Wibisono Setiawan.
Sahabat Daris berharap, kepemimpinan baru dengan nahkoda baru yang lebih segar ini mestinya terus mampu mensublimasi nilai. Ketika berbicara nilai, tentu harus banyak belajar dari mendiang Gus Dur.
"Gus Dur adalah sosok pemimpin sejati, maka kepemimpinan PMII Bondowoso hendaknya mentransformasikan 9 nilai Gus Dur itu," terangnya.
Tak sekedar itu, pihaknya juga berpesan, PMII harus terus mampu menangkap momentum dengan sebaik-baiknya.
"Kita dituntut untuk terus serba cepat. Harus mampu beradaptasi dan tangkas menangkap peluang. Ruang-ruang digital harus dikuasai. PMII harus mampu maksimal memberikan energi di ruang-ruang itu. Sebab bagaimanapun, generasi millenial telah nyata banyak menghabiskan waktu dan beraktifitas di ruang digital itu. Maka PMII lah yang mesti mengisinya dengan mengamban misi kebangsaan yang berlandaskan Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah," imbuhnya.
Hingga konferensi berakhir, seluruh kader PMII Bondowoso solid dan berkomitmen untuk terus saling sinergi dan kolaborasi guna PMII Bondowoso yang lebih baik.
Kontributor : Muhammad A
Editor : Gufron