Suasana pengajian rutin Muslimat NU Ranting Kembang Kecamatan Tlogosari, di masjid Sabilillah Dukuh |
“Apa yang akan kita lakukan saat bertemu dengan tamu penting? Misalnya, akan bertemu dengan Bupati, Gubernur ataupun Presiden. Tentu jawabannya, kita akan mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Bahkan menghabiskan waktu yang cukup banyak pula," jelas Hj Muftiyatul.
Menurut Hj Muftiyatul, jika ada tamu atau kegiatan penting, kebanyakan orang biasanya akan berpakaian rapi, akan menyiapkan tempat yang memadai, serta menyediakan fasilitas yang istimewa.
Baca Juga :
- Gus Aab Haramkan Adzan, Hayya Alas Sholah diganti Hayya Alal Jihad
- Beragama Kok Protesan dan Kagetan
- Ikuti Instagram Warta NU
- Jangan Lupa Add Facebook Warta NU
“Padahal, ini masih selevel. Sesama manusia. Biasanya itu yang akan kita hadapi. Tapi bagaimana saat kita menghadap kepada Allah yang telah memberikan kehidupan dengan hirupan nafas dan sekian banyak kenikmatan kepada kita?" ucapnya.
"Tentunya, kita harus lebih mempersiapkan diri daripada menghadapi tamu istimewa tersebut. Terlebih kesucian lahir dan batin, tentu menjadi syarat utama saat kita menghadap Allah SWT,” lanjutnya.
Hj Muftiyatul juga menjelaskan tentang pengertian wudhu, syarat dan rukunnya, serta tata cara berwudhu yang benar. Ibu-ibu Muslimat NU Dukuh Koparas inipun aktif bertanya seputar materi yang disampaikan.
Dengan lemah lembut dan penuh dengan ketelatenan, Hj Muftiyatul yang juga bertugas sebagai Kasubag TU Kementerian Agama Bondowoso ini, menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh jamaah pengajian Muslimat NU.
"Tetaplah bersemangat dan istiqomah dalam menuntut ilmu wahai ibu-ibu Muslimat NU. Karena menurut Imam Al Ghazali, esensi dari ilmu adalah untuk mengetahui apa itu ibadah dan ketaatan”, pungkasnya. (*)
Kontributor : Retna Nareswari Azzahra
Editor : Haris