Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa oleh PCNU Bondowoso di Graha NU, Kota Kulon (31/12/2020) |
Tentu saja, perayaan di sini bukan sekadar kegiatan tanpa makna. Pilihan kegiatan haruslah positif dan bermanfaat. Demikian ini yang dilakukan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso.
Pada malam tahun baru, Kamis (31/12) malam, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, doa bersama yang diawali dengan pembacaan Shalawat Nariyah digelar di Graha NU, Kelurahan Kota Kulon, Bondowoso.
Segenap jajaran pengurus mulai dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, PCNU, Lembaga ataupun Badan Otonom, berkumpul bersama untuk merayakan momentum pergantian tahun. Kegiatan ini dikemas dengan tema 'Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa'.
Hadir dalam kesempatan ini, Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur yang juga Ketua Tanfidziyah PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin, sebagai penceramah.
Dosen IAIN Jember yang akrab disapa Gus Aab pada acara tersebut menyampaikan, bahwa perayaan malam pergantian tahun sangat marak dilaksanakan, seperti di Amerika, Eropa, Australia bahkan di Indonesia.
Baca juga :
- ASIFA; Titik Awal PC Fatayat NU Bondowoso Menuju Resolusi Baru
- Menjelang Tahun Baru, PCNU Bondowoso Gelar Doa Bersama
- Raker Ancab PAC GP Ansor Wonosari, Fokuskan Kaderisasi dan Ekonomi Keumatan
- Gender Champion untuk Ketua PC Muslimat NU Bondowoso
- Tanah Cita-cita 1
Namun, menurutnya, akan sangat rugi setiap orang jika pada malam pergantian tahun hanya diisi atau digelar dengan acara-acara yang tidak bermanfaat.
"Sebetulnya, mereka adalah orang-orang yang lalai," kata Gus Aab dalam ceramahnya
Gus Aab, Ketua Tanfidziyah PCNU Jember saat mengisi ceramah pada acara Doa Bersama di Graha NU |
"Muhasabah akhir tahun ini dijadikan ajang refleksi bagaimana menjadi orang-orang yang beruntung," tuturnya.
Dosen yang juga pengasuh Pondok Pesantren di Jember ini juga mengulas apa yang dimaksud dengan orang-orang beruntung. Ia menjelaskan, bahwa yang dinamakan hidup beruntung adalah orang yang kualitas hidupnya hari ini lebih baik dari kemarin.
"Dan hari besok lebih baik dari hari ini. Baik Ibadah, muamalah, ataupun khidmah kita lil jam'iyah dan memperkuat khidmah jam'iyah lil ummah," ungkapnya.
Selain itu, Gus Aab juga menyampaikan bahwa di tengah-tengah gejolak perkembangan zaman seperti ini, baik di sektor politik dan lain sebagainya, haruslah seiring sejalan dengan NU.
"Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengeluarkan tausiyah, untuk memperkuat peran-peran keumatan sebagai fungsionalis jam'iyah NU," tegasnya.
Gus Aab juga menghimbau, untuk mem-breakdown kepengurusan, baik Pengurus Cabang ataupun MWC, apakah bergabungnya dengan NU, sudah sesuai dengan apa yang telah diharapkan oleh pendiri Jam'iyah.
"Akhir tahun ini menjadi bahan evaluasi saya dengan panjenengan semua selama kita berkhidmah kepada jamiyah," ucapnya.
Ketua Tanfidziyah PCNU Bondowoso, KH Abdul Qodir Syam mengucapkan terimasih kepada seluruh elemen yang telah hadir dalam acara tersebut.
Menurutnya, kehadiran dan keikutsertaan para jamaah di tengah acara doa bersama itu adalah bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT, bahwasanya setiap orang butuh terhadap pertolongan-Nya.
"Dengan beristighfar, beristighosah, berzikir untuk mengingatkan diri kita, bahwa kita butuh pertolongan Allah," ungkap Kiai Qodir disela-sela sambutannya.
Ketua Yayasan Pesantren Darul Falah itu juga mengharapkan dengan bersinerginya pemerintah daerah dengan pengurus NU, baik Pengurus MWC hingga PC untuk mensukseskan doa bersama itu, wabah Covid-19 segera dientaskan oleh Allah SWT, dan acara yang diadakannya itu mendapat rahmat-Nya.
"Semoga acara ini diberikan barokah dan manfaat oleh Allah SWT," harapnya.
Segenap pengurus NU di berbagai tingkatan dan civitas pemerintah kabupaten Bondowoso hadir dalam acara secara daring |
Penulis : Haris
Editor : Gufron