Dewi Yulita Widia Putri, Santriwati Ponpes Miftahul Ulum Tumpeng (Foto : Tim Kreatif) |
Menari-nari di atas penderitaan
Pupus sudah prihatinku
Menatapmu bagai menatap api yang membara
Kau bukan yang dulu lagi
Kau buta, kau tuli
Hatimu telah dikutuk menjadi batu
Jiwamu telah dirasuki
Skenario yang kau tulis
Tak seindah skenario Tuhan
Kata tulus bukan berasal dari otak
Melainkan kata suci dari hati
Baca juga :
Kau pupuki benih barumu
Kau campakkan benih lamamu
Hati kecilku ingin mengungkapkan rindu
Tapi lidahku seakan tak sudi melontarkannya
Harapan tak kunjung tercapai
Jalan tak lagi lurus
Tak ingin ku mengeluh
Tapi hati tak mampu menampungnya lagi
Tak banyak yang kupinta darimu
Cukup restui setiap langkahku
Bukankah bahagiaku bahagiamu jua?
Ijinkan aku memilih jalanku sendiri
Penulis: Dewi Yulita Widia Putri, Santriwati Ponpes Miftahul Ulum Tumpeng
Editor: Muhlas
Tags:
SENI BUDAYA