Seminar kepenulisan di PPI Nurul Burhan, Badean, Bondowoso |
Ketua Mandataris PC IPNU Bondowoso, Moch Abdul Rizal mengatakan, dilaksanakannya Seminar Kepenulisan pada acara Harlah IPNU itu untuk meningkatkan kekayaan literasi dan menguatkan filtrasi terhadap berita di media sosial.
Rizal menjelaskan seminar tersebut sangat cocok dengan tema Nasional Harlah IPNU ke- 67 yakni 'Transformasi Pelajar untuk Peradaban Bangsa'.
"Adanya seminar ini sangat sinkron dengan tema nasional Harlah IPNU yang ke- 67, apalagi tentang kepenulisan," kata Rizal saat diwawancarai.
Baca Juga :
- Asah Skil Menulis, Buletin IKMPB Adakan Kajian Jurnalistik
- Kader Muda NU Harus Kritis Terhadap Pemberitaan di Media
- Cinta yang Tak Pernah Usai
- Story Santri; Antara Melawan dan Cangkolang
KH. Mas'ud Ali saat mengisi sambutan pada acara Harlah IPNU. |
"Para kader IPNU harus mengetahui dunia kepenulisan, biar tidak menelan mentah-mentah setiap berita yang beredar," ungkapnya
Lebih lanjut, Rizal mengaku, sebenarnya sebagian besar kader IPNU, berbakat di dunia tulis menulis. Hal itu, dapat dilihat dari ungahan status di media sosial, seperti story WhatsApp, Facebook dan lain sebagainya.
"Banyak sebenarnya yang suka menulis di WA, Facebook, hanya saja tulisannya belum teratur, perlu dibimbing dan diberi pengetahuan khusus tentang kepenulisan, ungkapnya,"
Rizal berharap, pasca seminar para kader mampu menerapkan ilmu yang disampaikan oleh pemateri terkait tulis-menulis.
"Semoga habis ini para peserta, lebih semangat untuk mengasah bakat didunia jurnalistik, dan insya Allah pengurus nanti akan menyediakan wadahnya, misalnya seperti blog dan lain sebagainya," paparnya.
Sementara itu KH. Mas'ud Ali, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama mengapresiasi terhadap kagiatan Seminar kepenulisan pada acara Harlah IPNU yang ke- 67.
Menurutnya, seminar yang diadakan oleh pengurus PC IPNU Bondowoso ini sangat bermanfaat terhadap generasi muda di era digital ini.
Dirinya juga menyampaikan, ditengah-tengah gejolak pemberitaan di media massa para kader IPNU harus bisa menjaga diri, menjaga hati jangan sampai terprovokasi.
"Para kader IPNU jangan sampai terprovokasi, apalagi kalian para santri, pewaris ajaran para kiai, bukan belajar dari media ataupun youtube," paparnya saat mengisi sambutan pada acara Harlah IPNU itu.
Pantauan dilapangan, kegiatan Harlah IPNU ke- 67 itu, selain diisi dengan seminar kepenulisan yang dipandu langsung oleh Bahrullah, Wartawan suaraindonesia.co.id dan Andiono Putra, ketua Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Bondowoso, juga diisi dengan Istigotsah Qubro dan Do'a Bersama untuk bangsa. (*)
Penulis : Haris
Editor : Gufron