KH. Abdul Qodir Syam, Ketua Tanfidziyah PCNU Bondowoso. (Sumber : screeshot video yang beredar di WhatsApp) |
"Saya Abdul Qodir Syamsul Arifin, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama kabupaten Bondowoso mengutuk keras terhadap terjadinya bom bunuh diri di depan Gereja Kadetral, di Makassar," kata Kiai Qodir dalam rekaman video yang beredar di grup WhatsApp.
Sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Bondowoso, Kiai Qodir mengatakan, aksi bom bunuh diri yang terjadi di Makassar itu tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
Baca juga :
- Toron Tana, Warisan Nenek Moyang yang Masih Eksis di Masyarakat
- Sya'ban Ruwah, Rebbe dan Arebbe
- Ikuti Instagram Warta NU
- Jangan Lupa Add Facebook Warta NU
"Itu tidak sesuai dan juga tidak benar dengan alasan apapun, tidak diperbolehkan," ucapnya
Kiai Qodir juga menghimbau kepada masyarakat secara umum untuk selalu menjaga diri sendiri ataupun orang lain disekitarnya dari hal-hal yang mungkin bisa membahayakan.
"Khalayak harus lebih awas diri terhadap hal-hal yang memungkinkan mencelakakan diri kita sendiri ataupun orang lain," pungkasnya.
Diakhir rekaman video yang berdurasi kurang dari satu menit itu, Kiai Qodir juga mengucapkan belasungkawa terhadap korban kekerasan bom bunuh diri itu.
Diketahui, ledakan yang diduga kuat sebagai bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 10.28 WITA, di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3/2021). Pelaku dugaan bom bunuh diri itu dilakukan oleh dua orang diduga mengendarai sepeda motor jenis metik.
Dilansir dari laman Kompas.com, bom bunuh diri tersebut telah mencuderai sebanyak 20 orang, yang sampai saat ini menjalani perawatan di beberapa rumah sakit terdekat. (*)
Penulis : Muhlas
Editor : Gufron