Suasana pengajian rutin tiap bulan yang diadakan oleh MWC NU Botolinggo |
Kegiatan rutinan pada bulan maret tersebut dilaksanakan di Dusun Sumpilan Desa Lumutan, Kecamatan Botolinggo, kabupaten Bondowoso, (15/03).
Ketua MWC NU Kecamatan Botolinggo, Juhriyanto mengatakan, diadakannya kegiatan rutinan tersebut merupakan Fiqroh dan Harokah NU dalam memperkuat ukhuwah islamiyah dan ukhuwah whataniyah.
"Kegiatan ini diadakan dengan tujuan menjaga ajaran dan nilai keagamaan yang telah diajarkan oleh muassis NU, yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah," tuturnya.
Baca Juga :
- Story Santri : Siraman Rohani
- Alkisah 1928
- Konferensi GP Ansor Kecamatan Bondowoso, Erwin Supriyanto Terpilih Jadi Ketua PAC
- Bekali Pemuda Tentang Jenazah, Ini yang Dilakukan Ranting GP Ansor Pelalangan
Tidak hanya itu, pengajian rutinan yang diadakan oleh pengurus MWC NU Botolinggo itu juga merupakan refleksi cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Karena, menurut Juhrianto, NU sebagai organisasi islam terbesar di Indonesia sudah menjadi keharusan untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Ada konsep Ukhuwah Wathaniah dalam NU yang mengharuskan seluruh anggota dan pengurusnya, saling membahu untuk menjaga keutuhan NKRI," ungkapnya dihadapan para jamaah pengajian rutinan itu.
"Dari itulah syiar Ahlussunah wal Jamaah ala NU harus Rahmatan lil alamin," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Juhriyanto sebagai Ketua MWC NU Botolinggo menghimbau kepada seluruh pengurus Ranting NU setempat untuk terus kompak dalam merawat dan melestarikan tradisi-tradisi NU, seperti pengajian, tahlilan, shalawatan dan amaliah-amaliah NU lainnya.
"Saya berharap, pengurusan NU di sini bisa mengimplementasikan nilai-nilai dasar NU dalam kehidupan sehari-hari dan mensosialisasikannya kepada masyarakat luas," tutup.
Penulis : Desta
Editor : Muhlas