Menyambut bulan suci Ramadhan para santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Kampung Haji dapat kesempatan pulang untuk membalas rindu bersama keluarga |
Kurang lebih 300 Santri yang bermukim di Pondok Pesantren Al-Hidayah. Akhirnya, punya kesempatan pulang untuk membalas rindu bersama keluarga. Pulangan santri ini dibagi dua sesi yakni, jam 07.00 WIB dikhususkan untuk santri putri. Kemudian, dilanjut pada jam 13.00 WIB untuk santri putra.
Pantauan dilapangan terus dilakukan, seluruh santri yang pulang harus terlebih dahulu melakukan proses screening atau cek kesehatan oleh tim kesehatan yang sudah bertugas di lokasi sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
Pengasuh PP. Al-Hidayah, KH. Moh. Noer Fauzan Widad, S.Ag, M.Pd.I., berpesan kepada segenap santri yang pulang untuk tetap istiqomah beribadah seperti kebiasaan selama dipondok. Jangan sampai membuang atau bahkan melupakan kebiasaan yang penuh tanda kebaikan selama di pondok pesantren.
Baca juga :
- Susah Payah Mencari Kader, IPNU dan IPPNU Trotosari Akhirnya Terbentuk
- Lanjutkan Jejak Muassis NU, Farhan Tarmidzi Nahkodai IPNU Trotosari
- Ilmu Pesantren Adalah Ilmu Masyrakat
- Story Santri: Katanya Shalawatan Tidak Wajib Part 1
"Seluruh santri, putra maupun putri harus tetap istiqomah melakukan ibadah sehari-hari, seperti sholat berjamaah, tahajud, sholat dhuha dan lain sebagainya, itu harus istiqomah dilaksanakan dirumah masing-masing," tutur Kiai Fauzan mengingatkan para santri-santrinya.
Suasana pulangan pesantren di Pondok Pesantren Al- Hidayah |
Untuk itu, suatu keharusan bagi para santri untuk selalu menjaga nama baik pesantren, lebih-lebih pesantren yang Ia tampati untuk menimbah Ilmu.
"Wajib hukumnya, baik santri putra ataupun putri menjaga nama baik pesantren, tinggalkan hal negatif dan lakukan hal yang positif, karena seorang santri akan dilihat kepribadiannya ketika dirumah, maka tampilkan kepada masyarakat citra baik dari pesantren kita ini," paparnya.
Tidak hanya itu, Kiai Fauzan juga berpesan kepada para santri yang akan menikmati liburan panjang dirumah masing-masing, untuk lebih rajin belajar selama liburan, agar wawasan keilmuannya terus berkembang.
"Selama dirumah, para santri harus rajin belajar, membuka buku dan kitab, menggali referensi sebanyak-banyaknya untuk membekali dan mengasah ilmu yang telah didapat di pondoknya," tambahnya memotivasi.
Para santri yang pulang dari pondok, kata Kiai Fauzan, bukan berarti ada waktu untuk berenang-senang, berfoya-foya, dan lainnya yang mengarah kepada kemudharatan. Akan tetapi, ini menjadi kesempatan bagi para santri untuk terus mengembangkan kebiasaan baik di rumahnya masing-masing seperti kebiasaan baik yang ada di pondok pesantren.
"Dengan Ghiroh belajar yang meningkat, tiada hari tanpa membaca, tiada waktu tanpa al-qur'an dan tiada jam tanpa etika. Maka, santri pulang dengan keadaan yang penuh dengan segala hikmah yang tertanam dalam masyarakat," lugasnya
Dipenghujung pesan-pesan yang disampaikan oleh pengasuh pesantren itu, beliau berpesan para santri agar kembali kepondok tepat waktu.
"Santri wajib kembali ke pondok pada tanggal 10 syawal 1442 H/22 mei 2021 bersama orang tuanya, membawa surat keterangan sehat dari puskesmas dan wajib isolasi mandiri tujuh hari sebelum kembali ke pondok," tutupnya.
Penulis : Muhammad Daimul Ihsan
Editor : Gufron