Peringatan Nuzulul Qur'an dan Ngaji Bareng di Pindok Pesantren Mambaul Ulum, Tangsil Wetan |
Sebelum kegiatan dimulai, paduan suara santri putri Ponpes Mambaul Ulum menampilkan lagu Mars NU dan Shalawat Nahdliyyah sebagai penghibur dan penyemarak kegiatan. Selain itu, kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh jam'iyah hadrah al-Ulumi.
Di awal susunan acara, kegiatan tersebut dibuka dengan tawassul fatihah yang dipimpin oleh Ust. Iswan Idris dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur'an oleh Khairun Nisa.
Ust. Khairul Fais, Ketua IKTASAMU menjelaskan bahwa IKTASAMU memiliki kegiatan rutinan, yaitu kegiatan bulanan dan tahunan.
Baca Juga :
- Kokohkan Benteng Aqidah, PAC GP Ansor Sukosari Istiqomahkan Kajian Kitab Hujjah Ahlussunnah Wal Jama'ah
- Tidak Hanya Pesrom, SMK NU Tenggarang Luncurkan Bansos Ramadan
- Sejarah Singkat Nuzulul Qur’an
- Bentengi Pelajar dari Ajaran Menyimpang, Ini yang Dilakukan IPNU-IPPNU Tanggamus di Bulan Ramadan
"Ayo bergabung dengan kegiatan-kegiatan IKTASAMU, seperti kajian kitab Bidayatul Hidayah yang dibaca oleh Lora Miftahus Surur setiap bulan dan juga kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama'ah yang dibaca tiap bulan juga oleh Lora Holil Abdul Malik," kata Fais.
"Itu kegiatan bulanannya. Kalau tahunannya seperti peringatan Nuzulul Qur'an pada malam hari ini," tambahnya.Lebih lanjut, Fais berharap kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan sekarang melainkan terus berkelanjutan tiap tahun.
"Walaupun bukan IKTASAMU yang mengadakan kegiatan semacam ini, saya harap di masjid ini selalu melaksanakan peringatan Nuzulul Qur'an," harapnya.
Fais juga mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan yang ada di Ponpes Mambaul Ulum sudah lengkap, mulai dari MTs/SMP hingga perguruan tinggi.
"Dimana pun nyantrinya yang penting NU," tegasnya.
Ngaji Bareng Keluarga Besar Ponpes Mambaul Ulum itu dihadiri oleh dua putra Drs. KH. Salwa Arifin, yaitu Lora Miftahus Surur, S.E, Sy. M.H dan Lora Holil Abdul Malik.
Pengasuh Ponpes Madinatul Ulum Situbondo, Lora Holil Abdul Malik menjelaskan bahwa manusia harus bersyukur karena bisa sampai pada bulan Ramadan 1442 H.
"Bulan Ramadan adalah bulan yang spesial dan berbeda dengan yang lain," ungkapnya.
Lora Holil Abdul Malik, saat berceramah pada peringatan Nuzulul Qu'an dan Ngaji Bareng |
"Kita harusnya sering membaca al-Qur'an dengan adanya peringatan Nuzulul Qur'an ini. Orang yang membaca al-Qur'an, satu huruf saja maka akan dibalas oleh Allah SWT sebanyak 10 kali," katanya.
Tak hanya itu, dirinya juga menilai bahwa standart minimal dalam merawat anak adalah dengan tahu membaca al-Qur'an, apalagi bisa hafal.
"Kalau anak tahu mengaji, seharusnya kita bersyukur. Karena anak kita lah nantinya yang akan selalu membacakan al-Qur'an apabila kita meninggal dunia," tandasnya.
Lora Miftahus Surur, S.E, Sy. M.H pemateri terakhir pada acara Ngaji Bareng |
"Selain itu, agar kita juga memiliki semangat untuk mempelajari al-Qur'an. Karena Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa orang yang paling baik adalah orang yang belajar dan mengamalkan al-Qur'an," katanya.
Lora Miftah itu juga menghimbau untuk semakin menumbuhkan semangat untuk mempelajari al-Qur'an.
"Bukan hanya dari segi bacaannya saja, tapi juga maknanya sehingga kita bisa tahu apa yang ingin Allah SWT sampaikan melalui al-Qur'an itu," pungkasnya.
Pada kegiatan Ngaji Bareng juga diisi dengan santunan anak yatim dan kaum dhu'afa |
Doa yang dipimpin oleh Lora Miftahus Surur, S.E, Sy. M.H menjadi pemungkas dari kegiatan tersebut. (*)
Penulis : Muhlas
Editor : Gufron