Drs. KH. Salwa Arifin, Bupati Bondowoso saat memberi sambutan pada acara Resepsi hari Santri dan pelantikan pengurus NU Bondowoso |
Pengasuh PP. Mambaul Ulum Tangsil, KH. Salwa Arifin, ini menjelaskan bahwa kontribusi NU pada pemerintah sangat nampak, sehingga ia mengatakan dengan mengutip pernyataan KH. Marzuki Mustamar bahwa pemerintah harus berterima kasih kepada NU.
Baca Juga :
- Rayakan HSN 2021, MWCNU Taman Krocok Gelar Upacara Perdana
- Langkah Padu Santri NU untuk Negeri
- Rayakan Hari Santri Nasional, PCNU Bondowoso adakan Pembacaan 1 Milyar Shalawat Thibbil Qulub
"Seandainya tidak ada NU mungkin pemerintah sangat sulit untuk membangun, karena tidak aman. Banyak kontribusi NU pada pemerintah, untuk itu wajib pemerintah berterima kasih kepada NU," katanya.
Lebih lanjut KH. Salwa menjelaskan bahwa perjalanan NU dari 1926 hingga sekarang tidaklah mudah. Selalu ada tantangan dan rintangan yang akan meruntuhkan semangat juang NU, seperti isu yang berkembang 7 hari lalu.
Mengenai hal tersebut, KH. Salwa membeberkan bahwa sekarang NU dikatakan organisasi yang bukan produk Islam, seperti yang dikatakan Faizal Assegaf mengutip dari makassar.terkini.id. Faizal mengatakan bahwa NU bukan produk Islam, stop nipu umat.
Beredarnya isu tersebut, KH. Salwa berpesan pada pengurus yang sudah dilantik dan seluruh warga NU untuk berhati-hati dan waspada dengan isu-isu yang menyudutkan NU.
"Harus waspada tapi tidak boleh bereaksi terlalu berlebihan. Warga NU harus yakin bahwa siapa pun yang mengancam NU akan tumbang, seperti Masyumi dan yang lainnya," ujarnya.
Pelantikan PCNU Bondowoso di PP. Nurul Ulum Desa Cindogo Kecamatan Tapen, Bondowoso |
Bukti kebesaran NU menurut KH. Salwa bisa dibuktikan dengan adanya Pengurus Cabang Istimewa (PCI) di berbagai negara, luar negeri, seperti di Australia dan lainnya.
"Kita harus bangga menjadi warga NU karena jam'iyah ini merupakan jam'iyah terbesar di dunia. Ini bukan hoaks, ini nyata dibuktikan dengan adanya Pengurus Cabang Istimewa (PCI) di beberapa negara," katanya.
Menurut KH. Salwa, walaupun potensi NU sudah besar seperti ahli kitab kuning, ahli ekonomi, ahli ketatanegaraan dan ahli yang lainnya, NU tidak pernah mempertentangkan nasionalisme dengan keagamaan.
Baca Juga :
- Pasca MAPABA-VI, Ini yang Dilakukan PR PMII Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso
- PC LBM NU Bondowoso Tengahi Pro-Kontra Dengan Bahtsul Masa'il
- Mas Andry dan Legenda Pendamping Desa
"NU menerima kehadiran Pancasila sebagai dasar negara. Bahkan, meskipun NU potensinya sudah besar tidak pernah menuntut pengetrapan syariat Islam secara formal di Indonesia. Meskipun NU punya kekuatan besar NU tetap tawadlu, yang penting syariat Islam bisa dijalankan dengan baik dan aman tanpa gangguan apa pun," tutupnya.
Pembacaan SK PCNU Bondowoso Masa Khidmat 2021-2026 dalam Resepsi Pelantikan PCNU Bondowoso itu dibaca langsung oleh Wakil Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Timur, Dr. KH. Fathor Rozi, dan dilantik langsung oleh Katib Syuriah PWNU Jawa Timur, KH. Syarifudin Syarif. (*)
Penulis : Muhlas
Editor : Gufron