Pelantikan PK PMII STIT Togo Ambarsari, oleh Ketua PC PMII Bondowoso |
Kegiatan yang mengusung tema "Spirit Mahasiswa Santri, Meneguhkan Optimisme Menjaga NKRI" ini diharapkan bisa mencetak kader PMII dari santri mukim dan nonmukim menjadi kader yang bermutu.
Ketua Panitia, Abdurrahman Maulana, mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut untuk membentuk mahasantri STIT Togo Ambarsari menjadi pribadi yang baik, sopan dan santun, dan kompetitif.
Baca Juga :
- Santri MasyaAllah Versus Santri Innalillah
- Hadiri Diklat Mahasiswa UIN KHAS Jember, Penggagas wartanu.com Ajak Mahasiswa Terus Menulis
- PR PMII Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso Akan Adakan MAPABA-VI, Berikut Syarat dan Ketentuannya
"Tujuan besar ini pada intinya adalah agar mahasantri mampu bersaing dan berkompetisi dengan kampus yang berada di luar pesantren," katanya pada wartanu.com saat dikonfirmasi, Jum'at (08/10).
Menurutnya, PK PMII STIT Togo Ambarsari mendapat dukungan penuh dari Ketua STIT Togo Ambarsari. Dukungan itulah yang menjadi penyemangat bagi PK PMII STIT Togo Ambarsari untuk terus melaksanakan kegiatan kaderisasi PMII.
Sementara itu, Ketua Komisariat PMII STIT Togo Ambarsari, M. Rusdi, menyebut mahasantri juga harus mempunyai intelektual yang mumpuni dan siap bersaing dengan mahasiswa yang notabane kampusnya di luar pesantren.
"Sebagai kader PMII yang basisnya pesantren selayaknya harus ada perubahan dan pembenahan untuk menciptakan roda kaderisasi sesuai dengan kultur pesantren. Inilah yang menjadi pembeda dari PMII lainnya," katanya.
Selain itu, ia juga mengajak kepada seluruh pengurus untuk bersama-sama mengoptimalkan kinerja yang produktif.
"Tidak hanya produktif, tapi juga adaptif dan tentunya menjunjung tinggi nilai-nilai gerakan PMII yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah," jelasnya.
Ketua Cabang PMII Bondowoso, Saiful Khoir, menyatakan bahwa beberapa kader PMII jebolan PK PMII STIT Togo Ambarsari menduduki lokasi strategis di PC PMII Bondowoso.
"Ini membuktikan bahwa PMII pesantren bisa juga berada di posisi strategis di kelembagaan PMII. Banyaknya pengurus yang sudah dilantik harus mampu memproduksi kader yang kreatif dan bisa meneruskan perjuangan seniornya," katanya.
Ia menambahkan, sebelum PMII didirikan, ada pesan dari KH. Idham Chalid yaitu ketika mahasiswa NU mendirikan PMII, ilmunya harus untuk masyarakat bukan ilmu untuk ilmu.
"Apa pun yang kalian dapatkan di PMII, harus untuk kepentingan rakyat. Kita tidak boleh berpikir individualis, kita harus peka terhadap realita sosial (permasalahan yang ada di masyarakat). Tidak hanya peka, tapi juga memberikan solusi atas permasalahan tersebut," tambahnya.
Ketua STIT Togo Ambarsari, Hj. Siti Musyarafatul Manna Wassalwa, M.Pd, mendukung penuh kegiatan PK PMII STIT Togo Ambarsari, salah satunya adalah Pelantikan dan MAPABA yang dilaksanakan hari ini.
Hj. Siti Musyarafatul Manna Wassalwa, M.Pd, Ketua STIT Togo Ambarsari saat memberi sambutan |
Ia juga menyebut, diakui atau tidak organisasi kemahasiswaan seperti PMII akan membawa perubahan, khususnya di STIT Togo Ambarsari.
Baca Juga :
- Launching 'Madrasah Riset', PC LAKPESDAM NU Rawat Tradisi Keilmuan di Era Digital
- Raker LKKNU, Maksimalkan Pemberdayaan Lansia dan Ibu
"Harapan kami semoga PK PMII STIT Togo Ambarsari hari ini senantiasa menularkan dan membawa hal-hal yang positif, bukan hanya untuk STITTA tapi juga orang lain karena kita di sini bersentuhan langsung dengan masyarakat," lanjutnya.
Ning Ufa, sapaan akrabnya, menyadari bahwa PMII merupakan organisasi yang jelas pengkaderannya, yaitu menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.
"PMII ini adalah tempat menempa diri, tempat berproses mencari jati diri dan menjadi wadah dalam menanamkan bibit atau nilai keislaman yang jelas, yaitu Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah," jelasnya.
Dirinya berharap, PK PMII STIT Togo Ambarsari bisa berjalan sesuai lingkungannya, yaitu lingkungan pesantren yang mayoritas adalah santri, baik mukim ataupun tidak.
"Kami harap PK PMII STIT Togo Ambarsari menjadi room model dari PMII lainnya, baik dari akademik atau kepekaan sosial seperti peka terhadap keadaan atau lingkungan yang ada di sini," harapnya.
Santri mukim ataupun tidak, statusnya sama dan harus mengikuti peraturan pesantren. Hadirnya PMII di STITTA, menurutnya, diharapkan bisa berkolaborasi dalam menjalankan dan mengontrol peraturan pesantren.
"Alhamdulillah Ketua Komisariat PMII STITTA sangat responsif terhadap kolaborasi ini. Kepada seluruh pengurus yang sudah dilantik, buatlah perubahan di STITTA agar bisa bersaing dengan kampus lainnya meskipun kita kampus pesantren," ungkapnya.
Terakhir, ia berpesan pada pengurus yang sudah dilantik untuk terus meningkatkan prestasi PK PMII STIT Togo Ambarsari.
"Kaderisasi di PMII betul-betul menjunjung tinggi nilai kebangsaan dan keislaman Aswaja An-Nahdliyyah. Untuk itu, mari berdampingan membangun negeri ini," pungkasnya.
Baca Juga : PCNU Depok Sukseskan Program LK PBNU dan Kemenkes RI dengan Forum Koordinasi
Prosesi pelantikan dilaksanakan sebelum sambutan-sambutan dan PK PMII STIT Togo Ambarsari dilantik langsung oleh Ketua Cabang, Saiful Khoir, dengan didampingi oleh Sekretaris Cabang PMII Bondowoso, M. Daimul Ichsan. (*)
Penulis : Muhlas
Editor : Gufron