Suasana Ngaji bareng di Musalla Ulumuddin Al-Maghfur, Kampung Haji, Bataan, Bondowoso |
Ngaji bareng tersebut berlangsung dari jam 09:00 WIB - 13:30 WIB di Musalla Ulumuddin Al-Maghfur, Kampung Haji, Bataan, Bondowoso.
Ketua PAR NU Kampung Haji, Ust. Fitri Nur Hidayat, S.Th.I, M.Pd.I mengatakan bahwa kegiatan tersebut sengaja dikemas dalam rangka Hari Santri Nasional untuk mengikuti dawuh para guru bahwa santri harus senantiasa mengaji.
Baca Juga :
- Menuju Islam Washatan Di Tengah Goncangan Ideologi
- Pesan Eksklusif Kiai Qodir Syam untuk Kader Milenial NU
- Hubbul Wathan Minal Iman, Ketua Tanfidziyah PCNU Bondowoso Jelaskan Sejarah Kongkretnya
“Acara ini dalam rangka menyemarakkan hari santri. Dimana santri menurut dawuh para guru, kiai dan lain sebagainya harus ngaji,” ujar Ust. Fitri.
Sementara itu, Rais Syuriyah MWC NU Tenggarang, KH. Abdul Qadir Ramli menngatakan bahwa acara pelatihan tersebut dibuka untuk umum bagi masyarakat yang ada di Dusun Kampung Haji. Baik, remaja, dewasa atau pun lansia, dengan tujuan agar sama-sama belajar dan lebih memperdalam lagi ilmu tentang perawatan jenazah.
“Pelatihan ini sengaja kita buka kepada masyarakat umum yang ada disekitar kampung haji ini. Namun, kami tetap mambatasi hanya 50 orang saja karena masih masa covid-19,” katanya.
Lebih lanjut, KH. Abdul Qadir Ramli juga menyampaikan bahwa jika dilihat dari segi pelaksanaanya. Perawatan Jenazah terkadang dilihat begitu sepele. Terlebih sudah lumrah dilaksanakan ditengah masyarakat.
Akan tetapi, dengan adanya pelatihan perawatan jenazah diharapkan ada penerusnya, Sehingga, jika suatu hari nanti salah tokoh masyarakat berhalangan untuk membantu perwatan jenazah, ada pengganti dari masyarakat sekitar yang paham tata cara perawatan jenazah sesuai syariat islam.“Kelihatannya memang sepele, tapi ini fardu kifayah. Harus ada generasi. Tidak fokus kepada tokoh masyarakat saja,” lanjut KH. Abdul Qadir.
Disisi lain, Direktur Aswaja Center NU Bondowoso, KH. Anwar Syafi'i berpesan agar yang hadir dalam kegiatan tersebut menata niat dengan tepat, agar ilmu yang didapat dalam pelatihan menjadi ladang pahala yang baik.
KH. Anwar Syafi'i, saat menyampaikan materi Perawatan Jenazah |
Lebih lanjut, KH. Anwar berharap kepada msyarakat setempat yang mengikuti pelatihan, agar juga menyalurkan ilmunya kepada keluarga, saudara ataupun teman-temannya.
“Ilmu ini jangan hanya dikonsumsi sendiri, amalkan kepada anak, saudara maupun sanak keluarga yang belum bisa hadir. Sehingga, ini akan menjadi ladang pahala jariyah nantinya,” ungkapnya.
Menurut Kiai Anwar, untuk membuat peserta pelatihan lebih memahami tentang perawatan jenazah haruslah diperbanyak dengan praktek-praktek. Dengan memadukan materi dan praktek langsung, masyarakat di dusun Bataan akan semakin mudah untuk memahaminya.
“Nanti saya akan lebih banyak praktek. Namun, tetap akan saya baca dan menjelaskan serta memberi pemahaman melalui kitab safinatun naja ini,” jelasnya
Dipenghujung pembicaraan, Kiai Anwar yang juga merupakan salah satu Dosen di STAI At-Taqwa Bondowoso mengingatkan, bahwa orang muslim kepada sesama muslim yang meninggal mempunyai tanggung jawab, salah satunya menshalatinya.
“Tugas kita sebagai saudara muslim kepada muslim yang lain ketika meninggal itu ada empat, memandikan, mengkafani, menshalatkan dan meguburkan. Bukan justru malah lari jika ada orang mati,” Klekar Kiai Anwar.
Pantauan Tim wartanu.com acara tersebut juga didukung oleh Persatuan Kifayah Bataan (PERKIBAT) dan Kifayah Burdah Muslima Kampung Haji. Antusias warga sekitar pun dalam mengikuti acara tersebut begitu kompak. Hal itu terlihat dari tidak adanya warga yang meninggalkan tempat sebelum acara selesai.