Doa di Bulan Rajab, (Foto : Tim Kreatif) |
Ada banyak amalan yang dianjurkan untuk dibaca di bulannya Allah SWT ini. Di antaranya sebagaimana platform yang penulis dapatkan dari media Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tumpeng yaitu memperbanyak doa di malam pertama Bulan Rajab, memperbanyak membaca istighfar dan puasa.
Dikutip dari platform tersebut, malam pertama Bulan Rajab adalah bagian dari lima malam yang apabila umat Islam berdoa tidak akan ditolak. Untuk itu, mari di malam pertama Bulan Rajab haturkan doa sebanyak-banyaknya pada Allah SWT dan insyaallah doa tersebut akan dikabulkan.
Baca Juga :
- Ketum PB PMII Pertama Kali Kukuhkan Kader Mujtahid PMII di Bondowoso
- Gema Ikrar Dibacakan, PBNU Resmi Dikukuhkan
- Ketua PCNU Bondowoso Jelaskan Cara Menangkal Paham Radikalisme dan Liberalisme
Salah satu doa yang sering digemakan di Bulan Rajab ini adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: “Ya Allah SWT berikanlah keberkahan pada kami di Bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”
Selain itu, umat Islam di Bulan Rajab ini dianjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar. Adapun bacaannya adalah bebas, yang penting membaca istighfar sebanyak-banyaknya.
Namun, dalam platform dari media Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tumpeng itu dijelaskan bahwa ketika umat Islam membaca istighfar di Bulan Rajab dengan mengangkat kedua tangannya sambil berkata “Rabbighfirli Warhamni Wa Tub ‘Alayya” sebanyak 70 kali di waktu pagi dan petang, maka kulitnya tidak akan tersentuh api neraka.
Baca Juga :
Di Bulan Rajab ini, penulis teringat pada Alm. KH. Ahmad Bahruji bahwa beliau menganjurkan membaca istighfar Bulan Rajab antara Dluhur dan Ashar sebanyak 7 kali. Faidahnya adalah Allah SWT akan memerintahkan malaikat untuk membakar catatan amal keburukan orang yang membaca istighfar tersebut.
Adapun teks istighfar yang dianjurkan oleh Alm. KH. Ahmad Bahruji adalah sebagai berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمِ الَّذِيْ لآ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ مَوْتاَ وَلاَ نُشُوْرًا.
Kemudian tak kalah pentingnya di Bulan Rajab ini umat Islam dianjurkan untuk berpuasa. Puasa sunnah yang lumrah dilakukan oleh masyarakat di Bulan Rajab yaitu pada tanggal 1, 2 dan 3 Rajab.
Bahkan dikatakan, faidah orang yang berpuasa di tanggal 1 Bulan Rajab pahalanya seperti orang yang berpuasa selama 3 tahun. Apabila berpuasa pada tanggal 2 Bulan Rajab, maka pahalanya seperti orang yang berpuasa selama 2 tahun. Sedangkan yang berpuasa pada tanggal 3 Bulan Rajab pahalanya seperti orang yang berpuasa selama 1 tahun.
Sementara di platform dari media Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tumpeng dijelaskan bahwa di surga ada sungai yang disebut “Rajab”. Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di Bulan Rajab, maka Allah SWT alam memberikan minum kepadanya dari sungai tersebut.
Masih banyak amalan dan keistimewaan Bulan Rajab yang bisa kita telusuri dari kitab-kitab klasik karya ulama Ahlussunnah wal Jama’ah. Namun, yang perlu diperhatikan bagi kita adalah apakah kita sudah melaksanakan amalan-amalan yang dianjurkan di Bulan Rajab tersebut.
Marhaban Yaa Syahrullah, Syahru Rajab 1443 H.
Penulis : Muhlas, Santri Ponpes Miftahul Ulum Tumpeng
Editor : Gufron