Warta NU - Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat (PP) Federasi Buruh Migran Nusantara (F-BUMINU) Sarbumusi NU, Sodiqul Anwar merespon adanya rencana keberangkatan 2 pekerja migran Indonesia ke Jepang.
Diketahui 2 calon pekerja migran Indonesia ke Jepang tersebut berasal dari 2 siswi lulusan SMK Insan Medika.
Mereka adalah Siti Nia Nursyfa dan Alika Dwi Putri Andini. Keduanya direncanakan akan berangkat ke Jepang pada Desember 2024 mendatang.
Ketua Yayasan SMK Insan Medika, Nailil Muna Achmad Ruhyat mengaku sudah melakukan kerja sama dengan PT Sakura Bina Cita untuk keberangkatan 2 siswinya ke Jepang.
"Tahun ini SMK Insan Medika akan mengirimkan lulusannya sebanyak dua orang untuk bekerja di Jepang," katanya.
Sebagai warga NU, Ruhyat mengungkapkan langkahnya mengirimkan 2 siswi SMK Insan Medika ke Jepang sebagai terobosan baru untuk membuka lapangan pekerjaan.
"SMK Insan Medika siap Go Internasional dari Sawangan untuk dunia. Semua lulusannya kami beri jaminan mendapatkan pekerjaan dan kuliah gratis di dalam dan luar negeri. Ini bagian dari ikhtiar kami untuk mencetak lulusan dan SDM unggulan yang siap masuk di dunia kerja," ungkap Ruhyat.
Kerja keras SMK Insan Medika untuk warga NU tersebut pun mendapat respon positif dari Wakil Sekretaris Jenderal PP F-BUMINU Sarbumusi NU, Sodiqul Anwar.
Saat dikonfirmasi, Anwar berpesan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) harus aman.
"Aman yang dimaksud banyak hal. Di antaranya keberangkatan ke Jepang harus dipastikan sesuai prosedur dan sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya.
Ia juga menghimbau kepada SMK Insan Medika ataupun 2 siswi yang akan berangkat kerja ke Jepang agar segera didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.
"Siapapun yang menjadi PMI, harus daftar BPJS Ketenagakerjaan. Baik didaftarkan oleh penyalur tenaga kerja ataupun perseorangan. Manfaatnya agar terlindungi selama bekerja di penempatan (Jepang)," tandasnya.***
Kontributor : Eqtafa, Tim Media PP F-BUMINU Sarbumusi NU
Editor : Muhlas