Muassis NU KH Hasyim Asy'ari Ingatkan Umat Islam Tentang Pentingnya Sanad Keilmuan

 

Ilustrasi umat Islam mencari ilmu (Foto : Pexels/Khoirur El-Roziqin) 

Warta NU - Muassis Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari mengingatkan umat Islam tentang pentingnya sanad keilmuan. 

Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam kitabnya yang berjudul Risalah Ahlus Sunnah wal Jamaah. 

Dalam kitab tersebut, Rais Akbar NU KH Hasyim Asy'ari dengan tegas mengingatkan agar berhati-hati dalam mencari ilmu. 

Secara spesifik, KH Hasyim Asy'ari mengingatkan agar berhati-hati dalam mencari guru. Jangan sampai berguru kepada ahli bid'ah, orang-orang munafiq dan para imam yang menyesatkan.

Tidak hanya itu, KH Hasyim Asy'ari juga mengingatkan agar tidak mencari ilmu kepada orang yang bukan ahlinya. 

Misalkan, ada seseorang yang ingin belajar ilmu gramatika Arab. Maka belajarlah kepada orang yang paham tentang gramatika Arab, nahwu dan shorrof. 

Dalam konteks ini, jika yang ingin dipelajari adalah ilmu gramatika Arab, maka jangan sampai belajar kepada orang yang tidak paham tentang ilmu gramatika Arab. 

Pentingnya mencari ilmu kepada orang yang kompeten dalam suatu bidangnya ini juga dijelaskan oleh Ibnu 'Asakir.

 روي إبن عساكر عن الإمام مالك رضي الله عنه؛ لاتحمل العلم عن أهل البدع ولا تحمله عمن لا يعرف بالطلب ولا عمن يكذب حديث الناس وإن كان لا يكذب في حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم. 

Artinya : Ibnu 'Asakir meriwayatkan dari Imam Malik Radhiyallahu 'Anhu: "Jangan kamu belajar ilmu dari ahli bid'ah, dan jangan mencari ilmu dari orang yang tidak diketahui asal usul keilmuannya, dan jangan mencari ilmu dari orang yang suka berdusta dalam bercerita walaupun tidak berdusta dalam hadits Rasulullah SAW."

Berbeda dari Ibnu 'Asakir, Ibnu Sirin mengungkapkan bahwa dalam mencari ilmu harus memperhatikan siapa gurunya. Khususnya berkaitan dengan ilmu agama. 

Karena menurut Ibnu Sirin, ilmu agama adalah sendi agama. Oleh karena itu, umat Islam harus memperhatikan kepada siapa mencari atau mendapatkan ilmu agama. 

وروي إبن سيرين رحمه الله تعالى؛ هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم

Artinya : Ibnu Sirin berkata: "Ilmu ini adalah sendi agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian."

Dari pendapat Ibnu Sirin, sebagai umat Islam harus menjaga sanad keilmuan kepada seorang guru yang jelas asal usul keilmuannya. 

Selain menukil pendapat Ibnu 'Asakir dan Ibnu Sirin, ayah dari KH Wahid Hasyim ini juga menguraikan pendapat Imam Ad-Dailami. 

Dalam kitab Risalah Ahlus Sunnah wal Jamaah karya KH Hasyim Asy'ari, Imam Ad-Dailami meriwayatkan hadits marfu' dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu tentang pentingnya mencari ilmu kepada orang yang jelas nyata keahliannya. 

وروي الديلمي عن إبن عمر رضي الله عنهما مرفوعا؛ العلم دين والصلاة دين فانظروا عمن تأخذون هذ العلم وكيف تصلون هذه الصلاة. فإنكم تسألون يوم القيامة فلا ترووه إلا عمن تحققت أهليته بأن يكون من العدول الثقات المتقنين. 

Artinya : Imam Ad-Dailami meriwayatkan hadits marfu' dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu: "Ilmu adalah sendi agama, shalat juga sendi agama. Maka, lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian, dan lihatlah bagaimana kalian shalat. Karena sesungguhnya kalian akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hari kiamat. Maka, jangan kalian meriwayatkan (menerima suatu ilmu) kecuali dari orang yang sudah nyata keahliannya. Artinya, orang tersebut harus betul-betul adil, terpercaya dan kokoh dalam beragama."

Pendapat ketiga imam di atas, semuanya bermuara kepada pentingnya sanad keilmuan yang harus diperhatikan oleh umat Islam dalam mencari ilmu atau mencari guru.***

Penulis : KH. Moh. Anwar Syafi'i, Ketua Yayasan Miftahul Ulum Al-Anwar Patemon - Tlogosari sekaligus Ketua Aswaja Center NU Bondowoso

Editor : Muhlas

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN