Ilustrasi, Keselarasan Misi Islam dan Negara, (Foto : Tim Kreatif) |
Oleh karenanya, Islam datang dan menuntun umat Islam sebagai rakyat untuk mematuhi pemimpinnya. Sebagaimana yang tertera dalam al-Quran Surat An-Nisa’ ayat 59:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللَّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً (٥٩).
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa' : 59)
Baca Juga :
- Belajar Bersama, PCNU Bondowoso Gelar Study Tiru ke PCNU Banyuwangi
- KH Said Aqil Siradj Ungkap Kelebihan Pesantren
- Dubes UEA dan PBNU Bahas Program Scholl of Future Studies
Oleh karena itu, kehadiran seorang cendikiawan dan para ulama sebagi seorang yang memiliki ilmu, sangatlah penting untuk menciptakan sebuah negara yang baik dan berkualitas. Karena selain dapat menentukan jalan bagi dirinya sendiri, cendikiawan akan berusaha untuk memahami sebuah kondisi dan mencari jalan terbaik untuk terus melangkah lebih baik.
Kaitan erat antara negara dengan Islam sangatlah nampak, sehingga Islam dan negara tidak bisa terpisahkan bagaikan sebuah tubuh yang jika satu tersakiti maka tubuh yang lain akan mengobatinya.
Jika negara dan agama dipisahkan niscaya negara akan mengalami kehancuran karena agama berposisi sebagai tatanan penyeimbang. Tanpa agama tatanan negara tidak akan berjalan seimbang. Begitu pula sebaliknya, jika agama terutama Islam tidak dipayungi negara maka praktik keagamaan tidak akan berjalan dengan tentram.
Sudah selayaknya agama dijadikan pedoman dalam kehidupan, baik secara person atau bernegara. Hal itu dikarenakan agama mengharuskan kepada setiap pemeluknya untuk berhubungan baik bukan hanya tehadap penciptanya, akan tetapi berlaku untuk seluruh makhluk.
Agama akan slalu menuntunnya agar senantiasa berbuat baik. Dengan adanya pedoman agama, negara akan senantiasa terarah pada tatanan negara yang ber asas keadilan dan kedaulatan.
Akan lebih baik jika pedoman ini dilaksanakan oleh seorang pemimpin dikarenakan pemimpin adalah orang yang mempunyai posisi yang paling tinggi sehingga dapat merealisasikan hukum agama dengan hukum negara.
Baca Juga :
Dari banyak hubungan erat agama dan negara terutama agama Islam, pantaslah kita untuk mematuhi semua ketetapan yang ditetapkan oleh negara selama tidak menyimpang dari jalan syari’at. Namun selayaknya bagi negara menjaga akan ketentraman negara agar dapat melaksanakan ritual keagaman dengan penuh kekhusyukan.
Penulis: Rayhan, Mahasantri Ma’had Aly Nurul Qarnain, berasal dari desa Pocang Anom, Tamanan, Bondowoso
Editor : Muhlas